Saturday, February 14, 2009

KISS (keep it Simple)

g dpt dr salah satu milis yg g ikuti dan mnrt g ceritanya bagus bgt....

Kalau Mudah Kenapa Dibuat Sulit...

Manusia seringkali terkecoh saat menghadapi suatu masalah, walaupun suatu masalah terpecahkan, akan tetapi pemecahannya terkadang bukanlah suatu solusi yang efisien, bahkan memperumit masalah.

Salah satu contoh kasus itu adalah kasus kotak sabun kosong. Hal ini terjadi di salah satu perusahaan kosmetik yang terbesar di Jepang. Perusahaan tersebut menerima keluhan dari pelanggannya bahwa mereka kerap membeli kotak sabun (terbuat dari bahan kertas) kosong, karena sabun yang dibeli tidak ada isinya hanya sebuah kotak. Keluhan pelanggan lalu diteruskan oleh manajemen perusahaan kepada bagian pengepakan yang bertugas memindahkan semua kotak sabun yang telah dipak ke departemen pengiriman. Karena suatu alasan,beberapa kotak sabun ternyata memang luput dan mencapai ke bagian pengepakandalam keadaan kosong.
Tim manajemen meminta para teknisi untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan segera, para teknisi bekerja keras untuk membuat sebuah mesin sinar X dengan monitor resolusi tinggi yang dioperasikan oleh dua orang untuk melihat semua kotak sabun yang melewati sinar tersebut dan memastikan bahwa kotak sabun itu kosong. Tak diragukan lagi, mereka bekerja keras dan cepat tetapi biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit alias mahal.
Tidak demikian dengan sebuah perusahaan kecil, ketika perusahaan itu dihadapkan pada permasalahan yang sama, seorang karyawannya tidak berfikir tentang hal-hal yang rumit,
tetapi ia muncul dengan solusi yang berbeda. Ia membeli sebuah kipas angin listrik untuk industri yang memiliki tenaga cukup besar danmengarahkannya ke garis pengepakan. Ia menyalakan kipas angin tersebut, dan setiap ada kotak sabun yang melewati kipas angin tersebut, kipas tersebut meniup kotak sabun yang kosong keluar dari jalur pengepakan, karenakotak sabun terbuat dari bahan kertas yang ringan
.
Kasus serupa pun terjadi di NASA. Pada saat NASA mulai mengirimkan astronot ke luarangkasa, mereka menemukan bahwa pulpen para astronot tidak bisa berfungsi di gravitasi nol, karena tinta pulpen tersebut tidak dapat mengalir ke mata pena. Untuk memecahkan masalah tersebut, mereka menghabiskan waktu satu dekade dengan biaya USD 12juta. Mereka mengembangkan sebuah pulpen yang dapat berfungsi pada keadaan-keadaan seperti gravitasi nol, terbalik dalam air, dalam berbagai permukaan termasuk kristal dan dalam derajat temperatur mulai daridi bawah titik beku sampai lebih dari 300 derajat celcius.
Tetapi Rusia malah menyederhanakannya, mereka hanya menggunakan pensil!

Contoh lain adalah seperti kasus yang terjadi di sebuah apartemen. Suatu hari,manajemen gedung itu menerima komplain dari pelanggannya. Parapelanggan mulai merasa waktu tunggu mereka di pintu lift terasa lamaseiring bertambahnya penghuni di apartemen itu. Pemilik bangunan itu mengundang sejumlah pakar untuk memecahkan masalah. Seorang pakar menyarankan agar menambah jumlah lift. Tentu, dengan bertambahnya lift, waktu tunggu jadi berkurang. Pakar lain meminta pemilik untuk mengganti lift yang lebih cepat, dengan asumsi, semakin cepat orang terlayani. Kedua saran tadi tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Tetapi seorang pakar yang sederhana justru menyarankan satu hal yang berbeda dengan pakar lainnya, "Inti dari komplain pelanggan anda adalah mereka merasa lama menunggu".
Pakar tadi hanya menyarankan untuk menginvestasikan kaca cermindidepan lift, agar pelanggan teralihkan perhatiannya dari pekerjaan "menunggu" menjadi merasa "tidak menunggu".

Pesannya adalah sebuah filosofi yang disebut KISS (Keep It Simple Stupid), yaitu selalu mencari solusi yang sederhana, sehingga orang yang bodoh sekalipun dapat melakukannya. Cobalah menyusun solusi yang paling sederhana dan memungkinkan untuk memecahkan masalah yang ada. Maka dari itu, kita harus belajar untuk fokus pada solusi dari pada mencari-cari masalah.Jikapun masih sulit, Tanya Kenapa...?

1 comment:

btari sekartaji said...

"Cobalah menyusun solusi yang paling sederhana dan memungkinkan untuk memecahkan masalah yang ada. Maka dari itu, kita harus belajar untuk fokus pada solusi dari pada mencari-cari masalah."

aku setuju dengan pendapat ini, karena kebanyakan dari kita senangnya malah ikut masuk jadi problemnya, bukan sebagai solusinya.